Bagian dari Gerakan Global BDS (Boycott, Divestment, Sanctions)
Dalam semangat memperjuangkan hak asasi manusia dan keadilan global, muncul gerakan yang mendorong konsumen untuk lebih kritis terhadap pilihan produk yang mereka gunakan. Salah satu gerakan tersebut adalah kampanye “No Thanks” untuk produk Pepsodent, pasta gigi populer yang diproduksi oleh perusahaan multinasional Unilever.
Latar Belakang Gerakan “No Thanks”
Gerakan internasional BDS (Boycott, Divestment, Sanctions) mengajak masyarakat dunia untuk meninjau ulang dukungan ekonomi terhadap perusahaan-perusahaan yang memiliki keterlibatan dengan Israel, khususnya yang dinilai turut memperkuat rezim penindasan terhadap rakyat Palestina. Kampanye “No Thanks” merupakan bagian dari langkah konsumen untuk mengatakan tidak secara sopan namun tegas terhadap produk yang dinilai berkontribusi pada ketidakadilan tersebut.
Keterkaitan Unilever dengan Israel
Unilever Israel adalah anak perusahaan resmi dari Unilever yang beroperasi di Lod, Israel. Perusahaan ini memproduksi dan memasarkan berbagai merek global, termasuk Pepsodent, Axe, Dove, dan lainnya, di pasar Israel. Aktivitas bisnis ini memberikan kontribusi ekonomi yang tidak kecil, termasuk pada sektor-sektor strategis seperti pertahanan dan militer.
Bagi sebagian konsumen yang peduli terhadap isu kemanusiaan, hal ini menjadi alasan kuat untuk berkata: “No thanks, saya memilih yang lain.”
Mengapa Memilih “No Thanks” untuk Unilever produk Pepsodent?
Pepsodent merupakan salah satu merek terlaris di Indonesia dalam kategori pasta gigi. Namun, karena berada di bawah payung Unilever, sebagian konsumen memilih untuk tidak lagi menggunakannya sebagai bentuk kepedulian terhadap nasib rakyat Palestina.
Langkah kecil ini adalah bentuk tanggung jawab moral dan solidaritas terhadap perjuangan kemanusiaan. Dengan berkata “No Thanks”, konsumen memberikan pesan bahwa pilihan sehari-hari dapat menjadi bentuk perlawanan terhadap ketidakadilan global.
Beralih ke Produk Alternatif
Indonesia memiliki banyak pilihan pasta gigi dan produk perawatan diri dari perusahaan yang tidak berafiliasi dengan Israel. Beberapa di antaranya:
- PT Lion Wings
- PT Kino Indonesia
- PT Kalbe Farma
- PT Sensatia Botanicals
(Catatan: pergerakan masyarakat tidak memiliki hubungan kerja sama dengan perusahaan-perusahaan di atas.)
Dengan beralih ke merek alternatif, konsumen tidak hanya mendukung industri lokal, tetapi juga ikut serta dalam gerakan etis yang mendukung nilai-nilai kemanusiaan.
Dampak Kampanye “No Thanks”
Jika semakin banyak konsumen yang bersuara dan membuat pilihan sadar, hal ini bisa memberikan dampak nyata: penurunan penjualan, revisi kebijakan bisnis, dan peningkatan kesadaran sosial di kalangan korporasi. Harapannya, perusahaan-perusahaan besar seperti Unilever dapat meninjau kembali hubungan bisnisnya dengan entitas yang terlibat dalam pelanggaran HAM.
Penutup
“No Thanks” adalah cara sederhana namun bermakna untuk menunjukkan keberpihakan pada nilai-nilai kemanusiaan. Dalam setiap produk yang kita pilih, tersimpan potensi untuk membawa perubahan.
Mari jadi konsumen yang cerdas, kritis, dan peduli. Karena setiap sikap kita hari ini, menentukan masa depan yang lebih adil untuk semua.