Maulid Nabi Muhammad ﷺ bukan hanya peringatan kelahiran seorang utusan Allah, tetapi juga momentum untuk merenungkan kembali nilai-nilai sosial yang beliau wariskan. Rasulullah bukan hanya membawa risalah tauhid, tetapi juga menampilkan akhlak sosial yang menjadikan beliau sebagai rahmatan lil ‘alamin—rahmat bagi seluruh alam.
Al-Qur’an menggambarkan beliau sebagai pribadi berakhlak agung: “Sesungguhnya engkau (Muhammad) benar-benar berbudi pekerti yang luhur” (QS. Al-Qalam: 4). Ayat ini menegaskan bahwa keteladanan Nabi ﷺ bukan hanya dalam ibadah, tetapi juga dalam kehidupan sosial sehari-hari.
Dalam banyak riwayat, Rasulullah dikenal sangat peduli kepada orang miskin, anak yatim, dan mereka yang lemah. Beliau pernah bersabda, “Tidak beriman seseorang hingga ia mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri” (HR. Bukhari dan Muslim). Prinsip ini adalah fondasi bagi masyarakat yang berlandaskan empati dan solidaritas.
Salah satu teladan sosial Nabi ﷺ yang sering dikenang adalah sikap beliau terhadap anak-anak. Rasulullah tidak segan memangku cucunya, Hasan dan Husain, bahkan ketika sedang berkhutbah di masjid. Ketika ditegur oleh seorang sahabat, beliau menjawab, “Siapa yang tidak menyayangi, tidak akan disayangi” (HR. Bukhari, no. 5997). Tindakan ini sederhana, namun sarat makna: kasih sayang adalah inti kepemimpinan dan kehidupan sosial.
Momentum Maulid seharusnya tidak berhenti pada perayaan seremonial. Lebih dari itu, ia mengajak kita untuk meneladani semangat Rasulullah dalam memperjuangkan keadilan sosial, kepedulian kepada sesama, dan keberanian melawan ketidakadilan.
Di era modern, ketika masyarakat sering terjebak pada individualisme, teladan Rasulullah relevan untuk kembali dihidupkan. Berbagi, menyapa dengan ramah, hingga peduli pada tetangga yang kesulitan adalah bentuk kecil dari meneladani akhlak beliau. Seperti kata Kahlil Gibran, seorang penyair dunia, “Anda memberi sedikit ketika Anda memberi dari harta. Baru ketika Anda memberi dari diri Anda sendiri, Anda benar-benar memberi.”
Maulid Nabi adalah momen syukur sekaligus ajakan: mari menjadikan nilai kasih sayang, kepedulian, dan solidaritas yang diwariskan Rasulullah sebagai kompas kehidupan sosial kita.
💬 Yuk lanjutkan belajar kisah-kisah teladan lainnya bersama kami!
Follow & kunjungi sosial media kami:
✨️Instagram : @14teladanofficial
✨️TikTok: 14.Teladan
✨️Facebook : 14_Teladan
✨️Web : 14teladan.com
2 Responses
https://shorturl.fm/FDkiM
https://shorturl.fm/YUNzQ