Brand Image
Search

Kalung Berkah Sayyidah Fatimah Az-Zahra

Dalam sejarah Islam, banyak kisah indah yang menunjukkan betapa luhur akhlak Rasulullah ﷺ dan keluarganya. Salah satunya adalah kisah kalung berkah Sayyidah Fatimah az-Zahra yang sarat makna sosial, kemanusiaan, dan ketulusan hati.

Awal Kisah

Suatu hari, seorang pengemis miskin datang ke masjid Nabi ﷺ di Madinah. Ia berkata, “Wahai Rasulullah, aku lapar, beri aku makanan.” Rasulullah tidak memiliki makanan saat itu, maka beliau mengarahkan orang tersebut ke rumah putrinya, Sayyidah Fatimah az-Zahra. Ketika pengemis itu mengetuk pintu, Sayyidah Fatimah pun menyambutnya dengan penuh kelembutan. Namun, di rumah beliau saat itu tidak ada sedikit pun makanan. Yang tersisa hanyalah sebuah kalung sederhana, pemberian putri Hamzah (paman Nabi). Dengan hati ikhlas, Sayyidah Fatimah melepas kalung itu dan berkata, “Ambillah kalung ini, semoga Allah menggantinya untukku dengan yang lebih baik. Pergilah kepada Rasulullah, mintalah beliau untuk menjualnya demi kebutuhanmu.”

Perjalanan Kalung

Pengemis itu kembali ke masjid dan menyerahkan kalung tersebut kepada Rasulullah ﷺ. Beliau melihatnya, lalu bersabda penuh haru, “Sungguh, kalung ini membawa berkah di dunia dan akhirat.” Salah seorang sahabat, Ammar bin Yasir, berdiri dan berkata, “Ya Rasulullah, izinkan aku membelinya.” Ammar membeli kalung itu dengan harga yang cukup besar: ia memberikan emas, perak, pakaian, makanan, dan bahkan seekor unta. Rasulullah lalu memberikannya kembali kepada pengemis, sehingga ia pulang dengan hati gembira—dengan makanan, pakaian, dan kendaraan. Namun, kisah kalung itu tidak berhenti di situ. Ammar bin Yasir kemudian menghadiahkan kalung tersebut kembali kepada Rasulullah ﷺ. Nabi lalu memberikannya kepada seorang budak, dengan pesan, “Pergilah kepada Fatimah, dan berikan kalung ini kepadanya.” Budak itu pun pergi, menyerahkan kalung kepada Sayyidah Fatimah. Sebagai balasan, beliau memerdekakan budak tersebut. Maka, kalung itu kembali kepada pemiliknya semula, dan di sepanjang perjalanannya: seorang miskin telah terbantu, seorang sahabat mendapat pahala besar, seorang budak meraih kebebasan.

Makna yang Terkandung

Kisah kalung Sayyidah Fatimah az-Zahra mengajarkan banyak hal:

1. Keikhlasan dalam berbagi. Meski beliau dalam kesederhanaan, Sayyidah Fatimah tetap rela memberi apa yang dimilikinya.

2. Kebaikan berlipat ganda. Dari satu kalung sederhana, manfaatnya meluas: memberi makan, memberi pakaian, memberi kendaraan, bahkan memerdekakan manusia.

3. Barakah dalam ketulusan. Sesuatu yang diberikan dengan ikhlas, walau tampak kecil, bisa membawa berkah besar dan tak terduga.

4. Teladan bagi keluarga muslim. Kisah ini mengajarkan bahwa pendidikan terbaik bagi anak-anak adalah dengan menanamkan nilai berbagi dan peduli sejak dini.

Refleksi untuk Kita

Kalung Sayyidah Fatimah hanyalah perhiasan sederhana, namun karena niat tulus, ia berubah menjadi sumber keberkahan yang luas. Begitu pula dengan kita: sekecil apa pun yang kita berikan uang, tenaga, atau perhatian jika ikhlas karena Allah, maka manfaatnya bisa meluas jauh melampaui yang kita bayangkan.

💬 Yuk lanjutkan belajar kisah-kisah teladan lainnya bersama kami!Follow & kunjungi sosial media kami:

✨️Instagram : https://www.instagram.com/14teladanofficial?igsh=YWhqY3FlaGxyY2xl

✨️TikTok: https://www.tiktok.com/@14.teladan?_t=ZS-8zsNYmN232W&_r=1

✨️Web : https://14teladan.com/

21 Responses

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Picture of admin teladan
admin teladan

Latest post