Brand Image
Search

Ikhlas Menerima Sakit adalah Separuh Kesembuhan

وَأَيُّوبَ إِذْ نَادَىٰ رَبَّهُ أَنِّى مَسَّنِىَ ٱلضُّرُّ وَأَنتَ أَرْحَمُ ٱلرَّٰحِمِينَ

Dan (ingatlah kisah) Ayub, ketika dia berdoa kepada Tuhan-nya, “(Ya Tuhan-ku), sungguh, aku telah ditimpa penyakit, padahal Engkau Tuhan Yang Maha Penyayang dari semua yang penyayang.” (Al-Anbiya’ 83)

Ayat ini adalah kutipan doa Nabi Ayyub as ketika terkena sakit keras. Doa ini menggambarkan jiwa beliau yang pasrah menerima ketentuan Allah dalam kondisi apapun. Sebesar apapun sakit yang dirasakannya, Nabi Ayyub tetap berbaik sangka kepada Allah Swt. Dengan selalu menyebut sifat-Nya yang Maha Penyayang.

Ayat ini membuat penasaran seorang Orientalis barat. Dia bertanya-tanya, kenapa ketika Nabi Ayyub as terkena sakit keras, beliau berdoa kepada Allah dengan menyebut Ya Arhamar Rahimin (Maha Penyayang dari semua yang penyayang)? Kenapa tidak menyebut nama Allah lainnya seperti Ya Syafi atau Ya Muafi (Wahai Penyembuh, Wahai yang Memberi kesehatan) ?

Ia mulai meneliti fenomena ini, hingga akhirnya dia temukan akar masalahnya. Bahwa ternyata, orang sakit yang pasrah dan menerima kondisinya telah mendapat separuh dari kesembuhan sebelum meminum obat.

Beda dengan orang yang berontak, marah dan tidak terima dengan penyakit yang menimpanya. Kondisi seperti ini menghalangi kesembuhan dan obat yang diminum pun tidak terlalu berpengaruh bagi kesehatannya. Karena itulah Nabi Ayyub selalu pasrah dan memanggil nama Allah Duhai Yang Maha Penyayang.

📚Kado dari al-Quran

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Picture of admin teladan
admin teladan

Latest post