Ketika kamu mengatakan kepada seseorang “mari kita membaca do’a”
Mereka menjawab, “Saya tidak mempunyai waktu untuk membaca do’a sekarang. Saya sibuk.”
Dia mengatakan yg sebenarnya. Dia benar-benar sibuk. Tetapi, mengapa ia sibuk?
Mengapa dia tidak mempunyai waktu?
Karena, ketika tuhan tidak menyukai hambanya, DIA menyibukkan hambanya agar hambanya tidak beribadah kepada-NYA. Bahkan jika dia (hambanya) datang kepadanya dengan suatu permohonan, Tuhan Menjawab permohonannya itu dengan cepat, sehingga DIA tidak mendengar suaranya lagi.
Rasulullah Saw bersabda :
Allah SWT Berfirman : Demi martabat, kemuliaan, kebesaran, dan keagunganku “Aku tidak akan menahan untuk memberikan sesuatu kepada hambaku di dunia ini, yang akan menyebabkan dia lalai untuk menyembahku”.
Karena aku menginginkan hambaku berdoa kepadaku, agar aku senantiasa bisa mendengar suara hambaku. Aku mengabulkan doa orang yang tidak beriman, karena aku tidak menyukainya. Aku tidak ingin mereka berdo’a kepada Ku, & AKU tidak ingin mendengar suara mereka.” (Al-Tamhis, halaman 33)
Apa yg akan terjadi jika kamu tidak mempunyai waktu untuk Allah? Apa Yang membuatmu sangat sibuk sehingga kamu tidak mempunyai waktu?
Allah membuat beberapa orang sangat sibuk sehingga mereka tidak memiliki waktu untuk beribadah kepada tuhannya
Sayyidina Ja’far Sadiq (RA) berkata : ” Ini telah di tuliskan di dalam kitab taurat, wahai anak adam! Luangkan waktu untuk beribadah kepada KU, sehingga aku akan membuat hati kalian tidak membutuhkan orang lain dan tidak meninggalkan mu dengan permohonanmu. Cukup bagiku untuk menutup pintu atas semua kebutuhanmu, dan mengisi hatimu dengan Ketakutan Jika kamu tidak berkomitmen untuk menyembahkU, AKU akan mengisi hatimu dengan belenggu dunia, maka aku tidak akan menutup pintu kebutuhanmu dan AKU akan meninggalkanmu dengan permintaanmu“(usul al-kafi , vol 2, halaman 83)
Di sisi lain ada beberapa orang yang Sangat Allah rindukan suaranya ketika mereka berdoa kepadaNYA, sehingga DIA membangunkannya ketika mereka tidur.
Dari buku “cara berdoa/sholat yg baik” karya ali reza panahian
