Setelah kaum muslimin bertambah banyak, kaum kafir Quraisy pun ingin membalaskan dendam di Badar, sampailah mereka di Uhud
Rasulullah saw sendiri yang memimpin tentara muslimin, dan Nabi saw telah memberikan aba-aba khusus kepada pasukan pemanah yang ditempatkan di bukit agar tidak sekali-kali turun dari tempatnya
Ketika kemenangan Muslimin mulai terlihat nyata, dan banyaknya harta rampasan di sisi bawah bukit, membuat mereka turun untuk mengambil harta rampasan, akan tetapi ketika mereka berbondong-bondong turun dari tempatnya, kaum kafir Quraisy mengepung mereka dari tempat mereka yang telah ditinggalkan
Sebagian Muslimin kabur meninggalkan peperangan, Abbas paman Nabi berteriak
يا اصحاب بيعة الشجرة ، الى أين تتركون رسول الله ؟!”
(wahai kalian yang berbaiat di pohon, kemana kalian akan tinggalkan Rasulullah saa?!)
Dan Rasulullah saw tetap di dalam peperangan bersama sahabat-sahabat yang pemberani dan setia serta ikhlas mengabdi
Datang seseorang dari kaum Quraisy dengan berkuda dan menghunuskan pedangnya, berseru
“اين محمد اين محمد لا نجوت ان نجى محمد”
(dimana Muhammad, dimana Muhammad, aku tak akan selamat jika Muhammad selamat)
Dia berhasrat sekali membunuh Nabi, walaupun dia harus mati
Nabi saw dikelilingi sekolompok kecil dari sahabatnya, seperti Imam Ali bin Abi Thalib, Abi dujanah, Nashibah ibn bintu Ka’ab, Sahabat-sahabat yang melindungi Nabi ini mulai gentar, melihat seseorang berkuda dan sangat berhasrat membunuh Nabi
Nabi saw yang berdarah pelipis suci nya tetap duduk dengan tenang, kemudian berkata kepada seseorang di sebelahnya, “apakah engkau memiliki tameng, berikan padaku”
Kemudian Rasulullah Saw berdiri dengan memegang tameng nya
Kemudian melihat Nabi berdiri, orang tersebut mempercepat pacuan nya ke arah Nabi, dengan maksud membunuh Nabi, kemudian Nabi melempar tameng itu dan mengenainya, sehingga seketika ia terjatuh
Akan tetapi banyak korban dalam peperangan ini, salah satu nya adalah singa Allah dan Rasul nya Hamzah paman Nabi, yang jantungnya di robek lalu di makan mentah-mentah oleh Hindun istri Abu Sufyan
Sehingga dinyatakan dalam sejarah bahwa peperangan Uhud dimenangkan oleh kaum Kafir Quraisy
Namun Hakikatnya, kemenangan tetap pada Nabi Saw
Karena jika seandainya kaum Muslimin menang dalam perang Uhud, padahal mereka secara sadar tidak menuruti perintah Nabi yang memerintahkan mereka agar tidak meninggalkan posnya
Maka akan dikatakan dalam sejarah, bahwa kaum Muslimin tetap menang walaupun melanggar perintah Nabi
Karena itulah, Hakikat kemenangan tetap pada Nabi Muhammad SAW
Artikel : Ustad Musa Al Idrus