Oleh: Tim peduli Palestina
Di tengah semarak konsumsi kurma saat Ramadhan dan hari-hari besar umat Islam, penting bagi masyarakat untuk lebih cermat memilih produk. Pasalnya, banyak kurma di pasaran ternyata berasal dari Israel—negara yang diketahui secara sistematis melakukan pelanggaran HAM terhadap bangsa Palestina.
Israel kini termasuk dalam daftar negara eksportir kurma terbesar di dunia. Sebagai negara yang memiliki catatan buruk dalam kaitannya hak asasi manusia maka segala keuntungan bisnis yang dilakukan oleh Israel berpotensi menjadi martir bagi bangsa Palestina.
Oleh karena itu mengetahui jenis-jenis kurma yang berasal dari Israel berpotensi mengurangi keuntungan Israel dan membantu secara tidak langsung bangsa Palestina.
Merek-Merek Kurma Asal Israel
Setidaknya terdapat tiga eksportir besar yang berbasis di Israel dan produknya tersebar luas di berbagai negara, termasuk Indonesia. Berikut daftar nama-nama produsen dan merek yang harus diwaspadai:
- HADIKLAIM
- King Solomon
- MyJool
- Jordan River
- Tamara Barhi
- Desert Diamond
- Rapunzel
- Bomaja
- Shams
- Delilah
- MEHADRIN
- Premium Medjoul
- Fancy Medjoul
- Royal Treasure
- Red Sea
- Bonbonierra
- TNUVOT FIELD
- Paradise Dates
- Star Dates
Tips Mengenali Produk Kurma dari Israel
Agar masyarakat tidak tertipu oleh kemasan atau klaim yang menyesatkan, berikut tips sederhana yang bisa dilakukan:
- Periksa Label Asal Produk
Produk dari Israel biasanya mencantumkan keterangan “Made in Israel”, “Made in the West Bank”, atau “Made in the Jordan Valley”.
- Cek Barcode Produk
Barcode yang dimulai dengan angka 729 adalah kode resmi Israel.
Namun, Israel juga kerap menggunakan barcode negara lain seperti Inggris (500), untuk menyamarkan asal produk.
- Waspadai Label Tidak Jelas
Jika tidak ditemukan informasi jelas mengenai asal-usul produk, konsumen sebaiknya bersikap hati-hati.
- Cermati Merek Milik Supermarket
Beberapa supermarket besar menjual kurma dalam merek mereka sendiri yang bisa saja berasal dari Israel.
- Gunakan Aplikasi Pemindai
Manfaatkan aplikasi dan situs pemindai barcode yang mendukung gerakan boikot produk Israel.
Sebuah Tindakan Kecil, beberapa waktu lalu, tim peduli Palestina melakukan edukasi publik tentang kurma Israel. Mereka menyebarkan informasi berbasis data, menyampaikan alasan moral, serta mengajak masyarakat untuk lebih peduli pada asal produk yang dikonsumsi.
“Ini bukan sekadar soal makanan. Ini tentang pilihan etis dan solidaritas kemanusiaan,” ujar salah satu relawan.
Gerakan ini dianggap sebagai bentuk perlawanan damai yang efektif. Setiap rupiah yang tidak kita berikan kepada Israel berarti menyelamatkan satu langkah kecil dari penderitaan rakyat Palestina.
Setiap konsumen berperan penting: kita bisa memilih untuk tidak mendukung kekerasan dengan tidak membeli produk yang hasilnya digunakan untuk membiayai penindasan.
Kini saatnya bertindak. Jadilah konsumen cerdas dan beretika. Jangan biarkan uang hasil kerja keras kita mengalir ke tangan mereka yang menindas. Peduli bukan hanya pilihan politik, melainkan pilihan hati nurani.
