Jika kita pernah mengenal Bahasa Arab, pasti kita tidak asing dengan kata ٌمَطَر yang memiliki makna “hujan”. Banyak pula kaum muslimin yang berdoa agar diturunkan hujan dengan menggunakan kata ٌمَطَر ini.
Padahal jika kita mau merujuk pada Al-Qur’an, kata مطر tidak pernah digunakan untuk makna hujan sama sekali.
Namun kata ini selalu digunakan untuk arti “adzab” yang diturunkan dari langit.
Simak ayat-ayat berikut ini,
Allah berfirman tentang kaum Luth,
وَأَمْطَرْنَا عَلَيْهِمْ مَطَرًا ۖ فَانْظُرْ كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ الْمُجْرِمِينَ
Dan Kami hujani mereka dengan hujan (batu). Maka perhatikanlah bagaimana kesudahan orang yang berbuat dosa itu. (QS.Al-A’raf:84)
فَجَعَلْنَا عَالِيَهَا سَافِلَهَا وَأَمْطَرْنَا عَلَيْهِمْ حِجَارَةً مِنْ سِجِّيلٍ
“Maka Kami jungkirbalikkan (negeri itu) dan Kami hujani mereka dengan batu dari tanah yang keras.” (QS.Al-Hijr:74)
وَأَمْطَرْنَا عَلَيْهِمْ مَطَرًا ۖ فَسَاءَ مَطَرُ الْمُنْذَرِينَ
“Dan Kami hujani mereka (dengan hujan batu), maka betapa buruk hujan yang menimpa orang-orang yang telah diberi peringatan itu.” (QS.Asy-Syu’ara:173)
Begitupula ketika orang musyrik menantang Allah untuk menurunkan adzab juga menggunakan kata أمطر.
وَإِذْ قَالُوا اللَّهُمَّ إِنْ كَانَ هَٰذَا هُوَ الْحَقَّ مِنْ عِنْدِكَ فَأَمْطِرْ عَلَيْنَا حِجَارَةً مِنَ السَّمَاءِ أَوِ ائْتِنَا بِعَذَابٍ أَلِيمٍ
Dan (ingatlah), ketika mereka (orang-orang musyrik) berkata, “Ya Allah, jika (Al-Qur’an) ini benar (wahyu) dari Engkau, maka hujanilah kami dengan batu dari langit, atau datangkanlah kepada kami azab yang pedih.” (QS.Al-Anfal:32)
فَلَمَّا جَاءَ أَمْرُنَا جَعَلْنَا عَالِيَهَا سَافِلَهَا وَأَمْطَرْنَا عَلَيْهَا حِجَارَةً مِنْ سِجِّيلٍ مَنْضُودٍ
“Maka ketika keputusan Kami datang, Kami menjungkirbalikkannya negeri kaum Luth, dan Kami hujani mereka bertubi-tubi dengan batu dari tanah yang terbakar.” (QS.Hud:82)
وَلَقَدْ أَتَوْا عَلَى الْقَرْيَةِ الَّتِي أُمْطِرَتْ مَطَرَ السَّوْءِ
“Dan sungguh, mereka (kaum musyrik Mekah) telah melalui negeri (Sodom) yang (dulu) dijatuhi hujan yang buruk (hujan batu).” (QS.Al-Furqan:40)
Semua ayat diatas adalah ayat yang menceritakan adzab.
Nah, ketika ingin menyebut hujan yang membawa berkah dan menyuburkan tanah, Allah menggunakan dua kata, yaitu:
1. (Air) المَاء.
حَتَّىٰ إِذَا أَقَلَّتْ سَحَابًا ثِقَالًا سُقْنَاهُ لِبَلَدٍ مَيِّتٍ فَأَنْزَلْنَا بِهِ الْمَاءَ
“Hingga apabila angin itu membawa awan mendung, Kami halau ke suatu daerah yang tandus, lalu Kami turunkan hujan di daerah itu.” (QS.Al-A’raf:57)
وَتَرَى الْأَرْضَ هَامِدَةً فَإِذَا أَنْزَلْنَا عَلَيْهَا الْمَاءَ اهْتَزَّتْ وَرَبَتْ وَأَنْبَتَتْ مِنْ كُلِّ زَوْجٍ بَهِيجٍ
“Dan kamu lihat bumi ini kering, kemudian apabila telah Kami turunkan air (hujan) di atasnya, hiduplah bumi itu dan menjadi subur dan menumbuhkan berbagai jenis pasangan tetumbuhan yang indah.” (QS.Al-Hajj:5)
2. (Hujan) الغَيْث.
إِنَّ اللَّهَ عِنْدَهُ عِلْمُ السَّاعَةِ وَيُنَزِّلُ الْغَيْثَ
Sesungguhnya hanya di sisi Allah ilmu tentang hari Kiamat; dan Dia yang menurunkan hujan. (QS.Luqman:34)
وَهُوَ الَّذِي يُنَزِّلُ الْغَيْثَ مِنْ بَعْدِ مَا قَنَطُوا
“Dan Dialah yang menurunkan hujan setelah mereka berputus asa.”(QS.Asy-Syura:28)
Itulah pilihan-pilihan kata dalam Al-Qur’an dan hendaknya kita merujuk pada kitab suci ini dalam pemilihan kalimat maupun doa-doa kita.
Menurutmu gimana,
Jangan lupa coment di bawah ya👇📲
Like, Tag, and Share jika menurutmu postingan ini bermanfaat👍
Jangan lupa follow @14_teladan
Subscribe Youtube kami juga 14 teladan
Bismillah, Tebar Senyum Raih Bahagia Bersama 14 Teladan
Salurkan donasi terbaik kamu
Rec BSI : 25.0250.0007 a.n Yayasan 14 Teladan
Semoga kamu termasuk dermawan, senang sedekah tanpa segan😇
konfirmasi ke nomor
📲 088257602995
#14teladan
#berbagisemangat
#likeforlikes
#likeforfollow
#share
#sharing
#minggu
#weekend
#pesan
#orangbijak
#hujan
#gerimis
#kenangan
#semangat
#sukses
#tag
#coment