Saudaraku, takutlah kepada Allah ‘azza wa jalla dan ingatlah akan keagungan dan kebesaran-Nya, hendaklah engkau senantiasa memikirkan tentang hari perhitungan amal dan ingatlah berbagai macam azab Allah Swt.
Gambarkanlah tentang kematian dan kesulitan yang akan terjadi di alam barzakh dan pembalasan pada hari Kiamat, baca dan renungkanlah ayat-ayat dan riwayat-riwayat yang berhubungan dengan surga, neraka dan hal-ihwal orang-orang yang takwa dan orang-orang yang saleh.
Ketahuilah, bahwa sesungguhnya setiap kali pengetahuan seorang hamba tentang kebesaran Sang Pencipta yang Maha Agung itu bertambah, maka ia akan lebih banyak mengetahui aib dan cacat dalam dirinya dan akan bertambah pula rasa takutnya kepada Allah Swt.
Sesungguhnya Allah Swt menisbatkan khauf dan khasyyah kepada-Nya dengan takut dan khasyyah-nya para ulama.
Allah Swt berfirman:
“Sesungguhnya di antara para hamba-hamba-Nya hanya para ulama’ lah yang takut kepada Allah Swt.“ (Qs. al-Faathir [35]:28)
Rasulullah Saw bersabda:
“Sesungguhnya aku adalah hamba yang paling takut kepada Allah Swt.”¹
Seorang perawi yang bernama Sa’labi meriwayatkan sebuah hadis dengan sanad dari Abu Ishaq dari Abu Huzaifah bahwa seorang sahabat nabi berkata kepada beliau: “Ya Rasulallah, betapa cepatnya engkau beruban”,
Rasul Saw menjawab:
“Sesungguhnya (surah) Hud dan saudari-saudarinya telah membuatku beruban.”²
Di dalam hadis yang lain Rasulullah Saw bersabda:
“Telah membuatku beruban surat Hud, Waqiah, Mursalat, dan ‘Amma Yatasaalun.”³
Walaupun engkau belum pernah berjumpa dan melihat para nabi, tetapi pasti engkau telah mendengar kisah-kisah tentang takutnya para nabi dan para muqarrabbin (orang-orang yang dekat dengan Allah Swt).
¹Jâmi’us-Sa’âdat, jil. 1, Pasal Khauful-Mahmud, hal 218.
²Tafsir Nur Tsaqalâin, jil. 2, hal. 334, dalam tafsir surah Huud.
³Al-Khisâl, jil. 1, hal. 119, Bab keempat.